KTO Tebet

By 6/14/2011 ,

Sejujurnya, sosok Bondan Winarno lah yang menjadi alasan utama saya dan G untuk mengunjungi  franchise kopitiam miliknya yang kini bertebaran di ibukota. Kunjungan pertama kami di Kopitiam Oey jalan Sabang setahun lalu meninggalkan kesan yang cukup impresif untuk sebuah tempat makan (bukan restoran/rumah makan, menurut twitter beliau, karena pilihan menu yang terbatas, disesuaikan dengan kapasitas dapur).

Beberapa hari yang lalu, saya dan G berniat untuk makan siang di restoran peranakan Bunga Rampai di Cikini, salah satu tempat yang menjadi incaran kami sejak dulu.  Sayangnya karena perut lapar dan jalanan Jakarta yang kurang bersahabat, kami berpikir untuk mencari alternatif tempat lain yang lebih dekat. Tiba-tiba saya teringat kalau Kopitiam Oey baru saja membuka cabangnya di bilangan Tebet. Berbekal aplikasi BB Makan di Mana dan Google Maps, saya dan G mengarahkan mobil kesana. Tempatnya tidak terlalu sulit ditemukan, masih sekitar pusat jajanan di jalan Tebet Raya. Namun dibandingkan dengan sekitarnya, Kopitiam Oey cenderung tidak sepadat tempat sejenisnya. Lahan parkirnya pun lebih memadai.

Kala itu jam makan siang sudah lewat, sekitar pukul 3 sore, dan hanya 3 meja yang terisi termasuk meja kami. Pilihan menu yang disediakan lebih bervariasi dibandingkan setahun lalu di Kopitiam Oey Sabang. Risol mayo dan tempe mendoan menjadi pilihan untuk menu pembuka. Saya memilih gado-gado ebi dan Milo dinosaur untuk makan siang, karena menu sayuran memang favorit saya dan saya merindukan Milo dinosaur khas Singapore, sementara G memilih sate ayam dan teh tarik. Pelayanannya cepat dan ramah, cukup menyenangkan. Dalam sekejap kroket mayo dan minuman sudah tersaji di atas meja.




Risol mayonya enak, gurih mayonaise dan keju plus semburat daging asapnya pas.  Makan satu potong kroket saja rasanya cukup untuk saya. Milo dinosaur-nya lumayan, tidak jauh berbeda dengan yang biasa saya minum dulu di Singapore. Karena sudah tidak terbiasa minum minuman yang terlalu manis, tambahan whipped cream di atasnya rasanya agak berlebihan. Teh tariknya lebih saya sukai, tidak terlalu manis dan lebih pas. Tempe mendoannya oke walalupun masih agak berminyak, disajikan lengkap dengan kecap dan cabe rawit. 

Gado-gado ebi pesanan saya datang dengan bumbu kacang yang melimpah, ditambah dengan condiment emping. Tampaknya gado-gado memang bukan menu spesialis Kopitiam Oey. Rasanya masih kalah dibanding gado-gado Boplo favorit saya. Kekecewaan terobati karena menu lain masih memuaskan. Sate ayam yang dipesan G berukuran besar dan bumbu kacangnya cukup rich. G cukup kewalahan menghabiskan porsinya sendiri, dan seperti biasa dia harus menghabiskan makanan saya yang tersisa hehe.









Interiornya tidak berbeda dengan cabang di Sabang. Masih mengandalkan unsur peranakan Cina-Melayu yang dihadirkan dengan elemen interior seperti meja marmer dan kursi kayu, lampu gantung dari sarang burung dan poster berbingkai bergaya vintage, Kopitiam Oey cabang Tebet ini berukuran lebih besar dibanding Sabang. Sentuhan yang berbeda bisa dilihat dari pemakaian tegel Kunci favorit saya pada lantai tempat makan ini. Selain itu, area dibagi menjadi smoking dan non-smoking sehingga pengunjung yang tidak merokok tidak akan terganggu dengan asap rokok.









Secara garis besar, tempat ini masih merupakan alternatif yang menarik untuk bersantap. Dengan pilihan menu yang semakin bervariasi dan harga yang bersahabat, rasanya sayang jika dilewatkan. Selain itu, lokasi yang strategis tetapi tidak terlalu ramai juga menjadi nilai tambah bagi Kopitiam Oey ini. Well done Pak Bondan. ; )


Venue:
Kopitiam Oey Tebet
Jln. Tebet Raya No. 141 Jakarta Selatan (021-8281323)

www.kopitiamoey.com

You Might Also Like

0 comments

Comment