update rumah burung!
ceritanya awal juni kemaren saya memutuskan untuk pulang ke indonesia sekitar 13 hari (termasuk waktu di perjalanan). alasannya? karena G mengambil cuti pertamanya selama 2 minggu di indonesia. rindu yang memuncak dan tak tertahankan (haha) pun membuat saya memaksakan diri untuk rela terbang dari Manchester ke Jakarta selama 18 jam beberapa saat setelah exam terakhir selesai.
sayangnya kita cuma bisa ketemuan 4 hari karena dia harus menyesuaikan jadwal cutinya dengan off-day disana. itu pun nggak literally 4x24 jam juga karena G mengambil flight sore untuk kepulangannya. jadwal ketemuan berikutnya pun belum ada. besar kemungkinan hanya dalam 4 hari inilah kita bisa ketemu untuk tahun ini. nasiiiiiiibbbbbbm ya sudahlah. : (
sayangnya kita cuma bisa ketemuan 4 hari karena dia harus menyesuaikan jadwal cutinya dengan off-day disana. itu pun nggak literally 4x24 jam juga karena G mengambil flight sore untuk kepulangannya. jadwal ketemuan berikutnya pun belum ada. besar kemungkinan hanya dalam 4 hari inilah kita bisa ketemu untuk tahun ini. nasiiiiiiibbbbbbm ya sudahlah. : (
di dalam jadwal pacaran 4 hari yang super padat itu, kita berdua menyempatkan diri untuk menengok rumah burung yang sudah selesai dibangun. ternyata papa G sudah menambahkan pergola besi untuk garasi. mama G juga sudah memasang teralis dan gorden. rumah burung pun terlihat homey dan siap huni, walaupun isinya masih kosong melompong, yeay! : D
walaupun saya cuma bisa pasrah dengan cat oranye dan hijau gonjreng pada fasade depan bangunan, yang mana sempat membuat saya shock waktu pertama kali melihatnya hehe, tapi ternyata setelah dilihat-lihat, warnanya masih acceptable di mata kok. rasanya nggak sabar untuk menempati rumah mungil ini setelah menikah. : )
rumah burung sudah jadi! |
sudah terlihat layak huni :) |
perasaan saya aja atau emang G tambah besar dan saya tambah kecil ya? (ngarep banget) maklum udah lama nggak rangkul-rangkulan. :p |
hasrat impulsif pun muncul, hehe. tiba-tiba saya kepingin menyicil furniture untuk rumah burung, dan sofa untuk ruang keluarga adalah hal pertama yang ada di pikiran saya. G juga nggak menolak saat saya utarakan niat untuk membeli sofa. jadilah kita keliling Mal Artha Gading untuk berburu sofa. kenapa harus ke Mal Artha Gading? sebenernya masih ada beberapa tempat yang cukup direkomendasikan untuk mencari furniture seperti daerah Kemang, Ciputat, atau Fatmawati. karena seingat saya disanalah Index Furnishing terbesar di Jakarta berada dan kita nggak punya banyak waktu berburu sofa dikarenakan jadwal pacaran yang padat merayap, jadilah kita menuju Mal Artha Gading saja hehe.
surprisingly, ternyata di sana juga banyak toko-toko furniture lain. bukan di Index Furnishing, pilihan kita jatuh pada sofa hijau bergaya modern klasik di salah satu toko furniture disana. harganya pun masih reasonable.
surprisingly, ternyata di sana juga banyak toko-toko furniture lain. bukan di Index Furnishing, pilihan kita jatuh pada sofa hijau bergaya modern klasik di salah satu toko furniture disana. harganya pun masih reasonable.
sofa hijau nan cantik, dimana hati kami berlabuh :p |
untungnya kita masih bisa berpikir bijak, nggak langsung main beli aja hehe. setelah konsultasi ke mama-mama, rasanya belum perlu lah beli sofa untuk mengisi rumah burung. kan belum tentu setelah menikah kita bakal tinggal di rumah burung karena ada kemungkinan saya akan langsung ikut G tinggal di USA. ada benernya juga nasehat mama-mama. atau siapa tau, bakal ada rezeki lagi buat beli rumah yang lebih besar. hehe, amin ya G. : D
0 comments
Comment