Kitchen Story 1

By 11/25/2014 , , , , , ,

Finally get back to writing some posts again. :)

Belakangan ini makin susah mencari waktu untuk menulis personal blog, karena selain mengurus Gemma sehari-hari, Thane juga disibukkan oleh Kinderplays. Have I told you I've been partnering with Mba Junita from Kinderplays Party Planner since few months ago. It's pretty much fun yet challenging experience though. Rasanya 24 jam akan selalu tidak pernah cukup. Ditambah lagi dalam waktu dekat ini keluarga saya juga akan pindah rumah (yes we'll finally move to our own house yippie!). Ingin sekali share hal-hal yang mungkin bisa bermanfaat untuk pembaca blog yang juga sedang atau berencana mengisi rumah. Dimulai dengan cerita tentang kitchen set mungkin ya. :)

So there will be 2 kitchen at my house. Kenapa saya keukeuh banget punya dapur bersih dan dapur kotor terpisah karena layout eksisting rumah saya yang open plan sehingga posisi dapur, ruang makan dan ruang keluarga menjadi 1 tanpa sekat. Tipikal desain terima jadi dari developer jaman sekarang. Untuk keluarga dengan toddler yang lagi lincah-lincahnya, saya ingin rumah yang nyaman sekaligus aman untuk Gemma. Jadi kegiatan masak sehari-hari akan dilakukan di dapur belakang. Dapur bersih rencananya akan digunakan sesekali saja, misalnya untuk baking. Selain itu saya berencana menambah gudang penyimpanan dan area cuci jemur di lantai 2. Kebetulan masih ada sisa lahan di area belakang yang masih bisa dimanfaatkan.

Karena nggak mau pusing and we're working on a tight schedule & budget, urusan renovasi dan kitchen set dapur kotor saya serahkan kepada kontraktor rekanan developer saya. Nah untuk kitchen set dapur bersih, saya jatuh hati dengan portfolio Jendela Putih Studio. Apalagi setelah membaca reviewnya yang cukup memuaskan di forum femaledaily. Pak Wilopo dari Jendela Putih juga cukup responsif dan profesional. 

Kitchen Set Dapur Bersih

I always adore the simplicity and functionality of Scandinavian design. Warnanya dominan putih & kayu muda. Menurut saya desainnya cocok diterapkan untuk tipikal rumah berukuran terbatas seperti rumah saya hehe. Inspirasi kitchen set dapur bersih saya seperti ini.







Dapur ala Scandinavian saya  materialnya plywood dengan finishing HPL Aica untuk kabinet bawah yang motifnya kayu, dan finishing duco putih untuk kabinet atas. Awalnya saya ingin table topnya juga berwarna putih. Tapi dari segi maintenance, table top warna putih akan lebih sulit perawatannya. Akhirnya pilihan jatuh kepada black granite Nero Assoluto. Atas rekomendasi Pak Wilopo, saya memilih sendiri keramik backsplashnya di Roman House Fatmawati. Seru banget kegiatan pilih-pilih keramik! Dijamin bikin galau dan berubah pikiran terus hehe. Pilihan akhirnya jatuh ke keramik Interlok warna putih. Saya jatuh cinta dengan efek 3Dnya. 

Progress terakhir kitchen set saya sebagai berikut. Backsplash, appliances dan kerannya belum dipasang. Full picture menyusul kalau sudah jadi ya.



Kitchen Set Dapur Kotor

Untuk kitchen set dapur kotor, sejujurnya saya nggak terlalu semangat hehe. Karena dengan sisa budget yang kami punya, alternatif desain dan pilihan spesifikasinya terbatas. Desainnya sederhana dan practical saja. Warna kabinetnya dark grey supaya maintenance mudah dan gak cepat kotor. Materialnya MDF dengan finishing HPL Taco, table top keramik Roman, backsplash keramik Roman. Saya kurang puas dengan hasil kerjaan Pak Cecep kontraktor saya karena kurang rapi, telat, dan banyak kesalahan minornya. Kalah jauh dari segi profesionalitas dengan Jendela Putih. Sempat ada insiden bongkar ulang table topnya karena terlalu tinggi. 

Ekspektasi saya seperti ini:



Hasil akhirnya:



Haha lumayan bikin manyun kan. Untungnya sebagai penyemangat, saya punya kitchen island yang dibeli di Moje. Paling nggak dapur kotor saya nggak boring banget kelihatannya, dan masih ada space untuk food preparation. 

Mudah-mudahan kitchen setnya beres dalam waktu dekat dan saya sekeluarga bisa segera pindah amiiiin.

*Updated news: Barusan saya telpon lagi Pak Cecep setelah menyadari posisi kitchen sink dapur kotornya salah! harusnya letaknya di ujung kanan sehingga ada space untuk food preparation di antara sink dan kompor. saya juga request dish dryer rack di kabinet atas, yang sekarang posisinya tidak berada tepat di atas kitchen sink. nanti airnya nggak mengucur ke sink di bawahnya dong, hiks. *be right back ngegiles kontraktor dulu pake kitchen sink


You Might Also Like

7 comments

  1. Thane... Wah samaan aku pake Jendela Putih juga di Jkt
    Btw pengen deh punya dapur kotor juga cita2, luas min tanah brapa sih biar bisa punya dapur bersih/kotor yang layak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hidup Pak Wilopo! Dapur kotorku kecil kok Nya cuma nambah 2,5m x 2m ngambil sedikit sisa tanah di halaman belakang, tapi nggak dihabisin semua biar masih ada area hijaunya.

      Delete
  2. hai, boleh info berapa lama proses untuk pembuatan kitchen nya? dr awal ketemuan pak wilopo sampai selesai? thank you

    ReplyDelete
  3. Wow dapurnya... Ini artikel yang inspiratif banget. Langsung tergerak pengen rombak dapur abis-abisan, tapi kemudian, inget budget, hahaha. Mending nabung dulu kali ya buat beli furniture dapur yang minimalis dulu, itu aja butuh waktu kayaknya hehe. Makasih yaa artikelnyaa.. ^^

    ReplyDelete
  4. Dapurnya kecil tapi keren mbak.
    Memang ide dan kenyataan hasil akhir suka jomplang hehe.

    Kesalahan kecil dari kontraktor juga buang waktu dan tenaga banget. Tapi enak punya 2 dapur . DI rumah saya hanya ada 1 dapur, mau kotor mau bersih ya tetap di situ hehe.

    Oia kebetulan saya designer dan produsen pembuat kitchen set di daerah BALI. Saya suka bagi2 ide hasil kerjaan saya di blog ini DekoRuang.com

    Semoga bisa bermanfaat.

    ReplyDelete

Comment